berita

22 Mar 2019

REVOLUSI PENDIDIKAN 4.0 DARI PEDAGOGI MENUJU HEUTAGOGI BAGAIMANA CARA SMK MUTU MEMPERSIAPKAN DIRI

REVOLUSI PENDIDIKAN 4.0 DARI PEDAGOGI MENUJU HEUTAGOGI BAGAIMANA CARA SMK MUTU MEMPERSIAPKAN DIRI

Tim Jurnalis SMK MUTU (Jumat, 22/03/2019) 07.15 WIB
Tulangbawang Barat (smkmtumijajar.sch.id)--Dalam Seminar dan Pameran Menyongsong Revolusi Industri 4.0 yang diadakan di Jakarta (21/03/2019) mengangkat tema Menyongsong Revolusi Industri 4.0: Bagaimana SMK harus menyiapkan diri? Materi disampaikan langsung oleh Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemdikbud RI; Bapak Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D.

Pada acara seminar tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P dalam sambutannya menyampaikan SMK harus berbenah untuk menyongsong revolusi industri 4.0 agar tidak ketinggalan, Kepala SMK harus berbeda dengan Kepala SMA, Kepala SMK harus inovatif dan kreatif dalam mengembangkan SMK, serta pelajar SMK harus memiliki jiwa entrepreneur dan memiliki karakter mandiri sehingga dapat menciptakan penghasilan sendiri.
Perwakilan SMK MUTU, Tulangbawang Barat, Lampung, Bapak Syamsul Hidayat,S.Pd.I., selaku kepala sekolah mengikuti kegiatan tersebut dan mempelajari hal yang kiranya dapat diimplementasikan untuk kemajuan SMK MUTU kedepannya.

Secara garis besar dari materi yang disampaikan tentang bagaimana SMK harus mempersiapkan diri adalah, pertama dengan merubah paradigma (demand-driven) yaitu merubah dari memasarkan lulusan didik yang dihasilkan, menjadi menghasilkan lulusan didik yang dibutuhkan pasar. 
Lalu yang kedua adalah dengan penyelarasan kurikulum dimana SMK perlu mengembangkan Netflix-likr business model yaitu pembelajaran yang lebih relevan dan fleksibel. Ketiga adalah dengan membekali peserta didik dengan kecakapan abad 21 yaitu karakter, kompetensi, dan literasi. 

Poin keempat adalah membudayakan kreativitas dengan melakukan pembelajaran berbasis open project, tim building, brainstorming, dan project based learning, dimana benar-benar melibatkan peran siswa untuk kreatif dalam memecahkan masalah di sekitar.
Poin terakhir adalah dengan teaching factory atau menyiapkan wirausaha. Pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri serta tidak berorientasi mencari keuntungan.

Masih banyak lagi materi yang didapatkan dalam seminar tersebut, namun secara umum dapat ditarik sebuah simpulan bahwa pembelajaran di era 4.0 mulai akan beralih dari pedagogi menuju heutagogi, yaitu kegiatan pembelajaran yang menggabungkan segala aktivitas di kelas dengan teknologi yang memadai. (red: tm/at)

Kirim Pesan