23 Jul 2023
Tumijajar, 23 Juli 2023 - 13.10 WIB
SMKTOME - Simposium Nasional yang mengangkat tema menarik tentang "Masa Depan Siswa di Era Kecerdasan Tiruan" telah sukses diselenggarakan di SMK Muhammadiyah Tumijajar. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu (22/07/2023) yang berlangsung dengan antusiasme tinggi dan dihadiri oleh orang tua siswa, serta kepala sekolah Muhammadiyah seprovinsi Lampung. Simposium ini menjadi ajang penting untuk menggali lebih dalam tentang penerapan kecerdasan tiruan dalam dunia pendidikan di masa depan.
Bertujuan untuk memahami dampak dan tantangan yang dihadapi siswa di era perkembangan teknologi kecerdasan tiruan yang semakin pesat, simposium ini dihadiri oleh pembicara utama, yaitu Prof. Dr. Eng. Ir. Imam Robandi M.T., seorang pendidik sekaligus Ketua Dewan Profesor di Institut Teknologi Sebelas Maret, motivator nasional, penulis buku buku best seller, dalang, seniman dan Sekretaris Asosiasi Profesor Indonesia. Dalam pidatonya, Prof. Imam Robandi menguraikan bahwa kecerdasan tiruan telah membawa revolusi besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Dengan kehadiran teknologi kecerdasan tiruan, metode pembelajaran dapat diadaptasi secara personal dan mengikuti kebutuhan serta tingkat perkembangan masing-masing siswa.
Dalam paparannya, Prof. Imam Robandi menyoroti beberapa poin penting:
1. Pendidikan yang Adaptif: Kecerdasan tiruan memungkinkan perangkat pembelajaran untuk secara otomatis menyesuaikan materi dan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar siswa. Dengan demikian, setiap siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Kemampuan Kreatif dan Kritis: Prof. Imam Robandi menekankan pentingnya pengembangan kemampuan kreatif dan kritis pada siswa. Kecerdasan tiruan dapat digunakan untuk merangsang daya imajinasi dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui simulasi dan tantangan intelektual yang menantang.
3.Kesiapan Menghadapi Perubahan: Era kecerdasan tiruan membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Guru dan lembaga pendidikan perlu siap untuk menghadapi perubahan ini dengan terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan penerapan teknologi dalam proses belajar mengajar.
4. Peran Orang Tua dan Kepala Sekolah: Orang tua dan kepala sekolah memiliki peran sentral dalam mendukung perkembangan anak-anak di era kecerdasan tiruan. Dukungan dan pemahaman tentang perkembangan teknologi ini akan mempengaruhi bagaimana siswa menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Simposium ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta yaitu orang tua siswa dan kepala sekolah AUM untuk berdiskusi dan bertukar pendapat tentang penerapan kecerdasan tiruan dalam konteks pendidikan bersama sang Profesor Teknik Elektro.
Acara berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme, menandai langkah maju dalam pemahaman tentang kecerdasan tiruan dalam pendidikan. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik tentang masa depan siswa di era kecerdasan tiruan, pendidikan akan semakin berkualitas dan mampu menghasilkan generasi yang kompeten menghadapi dunia yang terus berkembang pesat.
Bapak Syamsul Hidayat, S.Pd.I, selaku Kepala SMK Muhammadiyah Tumijajar, menyampaikan tanggapan yang sangat positif tentang acara tersebut. Beliau mengungkapkan, "Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tim sukses PTK SMK Muhammadiyah atas diselenggarakannya simposium ini di sekolah kami. Tema yang diangkat sangat relevan dengan tantangan pendidikan masa depan, terutama di era teknologi yang semakin maju seperti sekarang. Melalui simposium ini, kami mendapatkan wawasan baru tentang peran kecerdasan tiruan dalam proses belajar mengajar."
Bapak Syamsul Hidayat juga menyoroti beberapa poin penting yang diambil dari acara tersebut untuk kemudian bergerak bersama membangun pendidikan yang lebih baik terutama di sekolah-sekolah Muhammadiyah:
1. Pengembangan Kurikulum: Simposium ini telah memberikan inspirasi bagi pihak sekolah untuk mempertimbangkan pengembangan kurikulum yang lebih adaptif, yang dapat memanfaatkan teknologi kecerdasan tiruan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
2. Peningkatan Kualitas Pengajaran: Dalam simposium, Bapak Syamsul mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana guru dapat mengintegrasikan teknologi kecerdasan tiruan dalam kelas untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
3. Peran Orang Tua sebagai Mitra: Bapak Syamsul mengapresiasi peran yang diakui dalam simposium ini tentang keterlibatan orang tua sebagai mitra dalam pendidikan anak-anak, terutama dalam mendukung penggunaan teknologi kecerdasan tiruan di lingkungan sekolah dan di rumah.
Dengan semangat yang diperoleh dari simposium ini, Bapak Syamsul Hidayat berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam menerapkan konsep kecerdasan tiruan dalam lingkungan sekolahnya. Beliau percaya bahwa dengan kerjasama yang kuat antara sekolah, orang tua, dan guru, siswa di SMK Muhammadiyah Tumijajar akan siap menghadapi perubahan masa depan yang dibawa oleh perkembangan teknologi.
Simposium Nasional ini berakhir dengan harapan bahwa semakin banyak lembaga pendidikan di provinsi Lampung dan seluruh Indonesia yang akan mengambil manfaat dari pembahasan yang telah diadakan, dan mampu membawa pendidikan Indonesia menuju masa depan yang cerah dan inovatif.(nva)